ZIGI – Lagu Blackpink dan BTS dijual sebagai NFT oleh perusahaan HitPiece tanpa izin. Perusahaan yang sama juga banyak menjual lagu dari musisi lokal tanpa kontrak apa apun. Gelombang protes meminta HitPiece untuk memberikan kompensasi dan menurunkan NFT karya musisi.
Sementara itu HitPiece berjanji keuntungan akan diberikan kepada para musisi. Simak berita lengkapnya di sini.
Baca juga: Koin Kripto Pakai Nama BTS dan ARMY Tanpa Izin, HYBE Ambil Tindakan
Perusahaan NFT Jual Lagu Blackpink dan BTS Tanpa Izin

Perusahaan NFT Bernama HitPiece dilaporkan menjual berbagai karya musik, termasuk milik Blackpink dan BTS. Kabar ini pertama kali diketahui lewat akun @letsmoo06 pada 2 Feburari 2022. Akun tersebut menyebut lagu miliknya yang berjudul First (bonus) - Icosaherdon telah dijual oleh Hit Piece.
"HitPiece telah mencuri karya dan musikku untuk keuntungan pribadi dan aku sangat menentangnya. Kalian dapat memastikan aku tidak pernah terlibat dengan NFT. Jika HitPiece membaca ini, turunkan seluruh karyaku," tulis sang pemilik akun.
Ternyata banyak musisi yang lantas bersuara mengenai hal yang sama. Lagu Downsides of Being Honest dari grup musik Colombus featuring John Floreani juga mengalami persis. Lagu mereka dijual seharga Rp1,4 juta oleh perusahaan di atas. Colombus menegaskan bahwa HitPiece tidak pernah sekalipun meminta izin
Pada dasarnya, HitPiece mencoba membantu artis rekaman untuk mengeluarkan lagu mereka meskipun belum didistribusikan secara komersial. Masalahnya adalah, cryptocurrency yang dihasilkan dari menempatkan lagu-lagu di HitPiece masuk ke perusahaan NFT dan bukan artis itu sendiri.
Lagu Lisa Blackink berjudul LALISA dan SG (featuring DJ Sneak, Ozuna, dan Megan Thee Stallion) juga jadi saasaran Begitu pula dengan Stay Gold milik BTS. Sebelumnya, BTS juga pernah jadi sasaran penipuan koin kripto yang menipu ARMY.
Pada 28 Oktober 2021, HYBE Labels melaporkan mata uang kripto bernama ARMY Coin yang terdaftar di Bitget tempat penukaran uang kripto yang beroperasi di Singapura. Penggemar ditawari dengan iming-iming bahwa koin kripto tersebut langka dan hanya diproduksi terbatas. Untuk mencegah kerugian kepada para penggemar, pihak agensi menginvestigasi kasus ini lebih jauh.
HitPiece Berikan Pernyataan Khusus

Begitu kabar bahwa NFT lagu Blackpink dan BTS dijual tanpa izin, HitPiece lantas memberikan pernyataan khsusus pada 2 Februari 2022 melalui Twitter @joinhitpiece. Perwakilan perusahaan mengakui tindakan mereka menjual NFT telah membuat marah banyak orang.
"Untuk lebih jelasnya, para artis dibayar ketika NFT terjual di HitPiece. Seperti produk Beta, kami akan terus memberikan timbal balik dan berkomitmen untuk mengembangkan produk agar sesuai dengan kebutuhan artis, label, penggemar," tulis HitPiece.
Kolom komentar dipenuhi berbagai artis yang masih marah dengan sikap perusahaan. Banyak yang mengatakan HitPiece tidak jujur karena beberapa NFT yang sudah dijual keuntungannya tidak segera diberikan.
"BTS memiliki pengacara sendiri, tapi siapa tahu para musisi ingin menuntut pencuri ini bersama," komentar salah satu ARMY.
"Apakah kalian bisa mengirim kontrak yang menjamin kami akan dibayar? Aku tidak ingat pernah menandatangi kontrak yang disodorkan perusahaanmu," kata musisi @wehatus.
"Setiap artis yang berbicara kepadaku mengatakan mereka tidak memberikan izin untuk musiknay dijuala sebagai NFT di situsmu, termasuk aku," tulis @matt_manch.
Sementara itu YG Entertainment dan HYBE Labels belum memberikan pernyataan apa pun terkait tindakan ilegal menyangkut Blackpink dan BTS. Saat ini situs HitPiece sudah tidak bisa diakses.
- Editor: Erika Rizqi Rachmani