ZIGI – HYBEL Labels berencana untuk fokus pada bisnis digital, dengan membuat NFT hingga photocard digital. Menurut Bang Si Hyuk, CEO HYBE, Rencana ini disesuaikan dengan kebutuhan pasar semakin lama menuntut penggunaan teknologi yang lebih besar.
Sementara itu, banyak fans BTS menolak perubahan yang ditawarkan oleh HYBE karena punya potensi besar untuk merusak lingkungan. Simak artikel lengkapnya di sini!
HYBE Labels Akan Masuk Ke Proyek Bisnis NFT

Agensi BTS, HYBE Labels secara resmi mengumumkan lini bisnis baru dengan menerbitkan non-fungible token (NFT), mata uang digital yang bisa digunakan untuk membeli barang di toko digital. HYBE berencana akan mengakuisisi 2,5 persen (860.004 saham) senilai Rp60,4 triliun dari perusahaan Dunamu, perusahaan pertukaran mata uang kripto di Korea Selatan.
Dengan ini, seperti dilansir dari Allkpop pada Jumat 5 novermber 2021, Dunamu akan menerbitkan surat utang konversi (convertible bonds) senilai Rp48,3 triliun. Sebagai ganti, Dunamu akan berinvestasi di saham HYBE sebesar Rp84,6 triliun. Artinya Dunamu akan memiliki saham di HYBE sebesar 5,6%.
Dengan masuk ke proyek bisnis NFT, HYBE Labels dan Dunamu akan membuat aset digital dalam bentuk merchandise yang berhubungan dengan BTS dan artis HYBE lainnya. Alih-alih menjual photocard dengan cara konvensional, HYBE memutuskan untuk memperkenalkan photocard dalam bentuk digital dengan kode unik, dengan menggunakan mata uang NFT. Penerapan ini juga akan merambah ke barang keluaran HYBE lainnya.
Rencana ini diumumkan pada Briefing HYBE 2020 dengan Komunitas yang disiarkan melalui channel YouTube resmi HYBE. Selain NFT, HYBE juga memperkenalkan berbagai rencana baru, mulai dari pembuatan Wattpad hingga BTS-NFT.
NFT Punya Dampak Terhadap Lingkungan

Dilansir dari CBS News pada Jumat, 5 November 2021, NFT setidaknya bertanggung jawab atas jutaan ton emisi karbon dioksida, zat yang membuat suhu bumi terus memanas. Mengapa NFT bisa menyebabkan perubahan iklim yang buruk?
Dalam pembuatannya, NFT setidaknya menghabiskan 44,94 terawatt per jam energi listirk. Sebanding dengan konsumsi listrik tahunan di negara seperti Qatar dan Hungaria. Artinya, pembuatan NFT akan menyumbang setidaknya 21,35 ton metrik karbon dioksida setiap tahun. Angka ini setara dengan jejak karbon yang dikeluarkan oleh negara Sudan.
Banyak ilmuwan sudah memperingatkan bahwa produksi Bitcoin bakal menambah suhu bumi hingga dua derajat celsius. Melihat situasi ini, beberapa penggemar sudah mengkritik HYBE yang abai terhadap pembuatan BTS-NFT.
"Biarkan Bangtan apa adanya. Bangtan, jangan berubah," kata salah satu penggemar.
"Kenapa perusahaan ini semakin lama menyebalkan. Kenapa membuat kami merasa stress ketika mendukung idola sendiri? Tetap seperti biasanya saja," komentar yang lain.
"Pahami ini teman-teman, NFT buruk untuk lingkungan... kita tidak seharusnya mendukung ini," tulis fans lain.
"Apa NFT? Bukankah itu akan berefek pada lingkungan karena menghabiskan banyak karbon dan meninggalkan jejak karbon?" fans menunjukan kecemasaannya
"NFT tidak lebih darri tipuan yang membahayakan lingkungan," terang salah satu penggemar.
"Apa mereka tahu fandom ini benar-benar peduli pada lingkungan?" tanya yang lain.
Di satu sisi, BTS didapuk sebagai Duta Global Formula E yang mempromosikan kendaraan listrik untuk mengurangi perubahan iklim di bumi. Pada 20 September 2021, RM, Jin, Suga, J-Hope, V, Jimin, dan Jungkook berbicara tentang perubahan iklim di Majelis Umum PBB. Hingga kini HYBE Labels belum memberikan tanggapan terkait protes yang dilontarkan oleh fans.
- Editor: Erika Rizqi Rachmani